Jakarta, Terasmuslim.com - Di tengah semangat umat Islam untuk memperbanyak zikir dan sholawat, Sholawat Badar kembali menjadi salah satu amalan yang paling banyak dilantunkan di berbagai majelis taklim, pesantren, dan acara keagamaan.

Lantunan sholawat ini tidak hanya indah dari sisi bahasa, tetapi juga sarat makna spiritual dan sejarah perjuangan Islam.

Sholawat Badar diciptakan oleh KH Ali Manshur, seorang ulama asal Banyuwangi, Jawa Timur, pada tahun 1960-an. Sholawat ini terinspirasi dari Perang Badar, perang pertama dalam sejarah Islam yang menjadi simbol kemenangan iman atas kekufuran. Lantunan syairnya berisi pujian kepada Rasulullah SAW serta doa untuk memperoleh pertolongan, keselamatan, dan keberkahan dari Allah SWT.

Teks Sholawat Badar

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا
عَلَى حَبِيبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ

هُوَ الْحَبِيبُ الَّذِي تُرْجَى شَفَاعَتُهُ
لِكُلِّ هَوْلٍ مِنَ الْأَهْوَالِ مُقْتَحِمِ

Allahumma shalli wa sallim daa’iman abadan
‘Ala habiibika khairil khalqi kullihimi

Huwal habiibulladzi turja syafa’atuhu
Likulli hawlim minal ahwaali muqtahimi.

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam untuk selama-lamanya kepada kekasih-Mu, sebaik-baik makhluk di antara seluruh ciptaan.
Dialah kekasih yang diharapkan syafaatnya, untuk menghadapi segala kesulitan dan ketakutan yang mengancam.”

Sholawat Badar dikenal memiliki keutamaan luar biasa. Banyak umat Islam meyakini bahwa dengan membacanya secara rutin, Allah akan melimpahkan kemenangan, perlindungan, dan keberkahan hidup.

Lantunannya sering dikumandangkan dalam acara keagamaan seperti peringatan Maulid Nabi, haul ulama, dan pengajian akbar.

Selain itu, Sholawat Badar juga diyakini dapat menenangkan hati, mengusir rasa takut, dan memperkuat semangat juang dalam menghadapi cobaan hidup. Pesannya yang sarat makna membuatnya relevan hingga kini, sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada Rasulullah SAW.

Lantunan Sholawat Badar bukan sekadar syair pujian, tetapi juga doa penuh harapan akan pertolongan Allah di setiap ujian kehidupan.
Dengan membacanya, umat Islam diajak untuk meneladani semangat Rasulullah SAW dan para sahabat dalam memperjuangkan kebenaran dengan iman dan keikhlasan.

“Barang siapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (Hadis Riwayat Muslim)