Terasmuslim.com - Dalam ajaran Islam, kehidupan manusia tak hanya diwarnai oleh interaksi dengan sesama makhluk nyata, tapi juga makhluk gaib. Salah satu yang cukup sering disebut dalam literatur keislaman adalah keberadaan jin qarin. Bahkan, sejumlah hadis menyebut bahwa setiap manusia memiliki satu jin yang senantiasa menyertainya sejak lahir hingga wafat.
Qarin berasal dari bahasa Arab yang berarti pendamping. Dalam konteks keislaman, qarin adalah jin dari kalangan setan yang bertugas menggoda manusia agar berpaling dari jalan kebaikan. Menariknya, tidak hanya manusia biasa yang memilikinya. Bahkan Rasulullah SAW pun disebut memiliki qarin, sebagaimana disebut dalam hadis shahih.
“Tidak seorang pun dari kalian, kecuali telah disertai oleh seorang qarin dari kalangan jin,” sabda Nabi Muhammad SAW dalam riwayat Muslim. Saat para sahabat bertanya apakah beliau juga memilikinya, Nabi menjawab, “Ya, hanya saja Allah membantuku terhadapnya, maka dia masuk Islam dan tidak menyuruhku kecuali kepada kebaikan.”
Hadis tersebut menunjukkan bahwa jin qarin adalah sesuatu yang menyatu dalam perjalanan hidup manusia. Namun berbeda dengan jin biasa yang mayoritas menjerumuskan, qarin Nabi telah tunduk dan menjadi jin yang hanya mendorong pada kebaikan. Sementara qarin manusia lainnya biasanya cenderung menyesatkan.
Ulama terkemuka, Imam Nawawi, menjelaskan bahwa qarin adalah bagian dari ujian kehidupan. Meski terus menggoda, ia tidak memiliki kuasa penuh. Manusia masih diberi pilihan dan kehendak untuk mengikuti atau melawannya. “Jika seseorang beriman dan taat, maka ia bisa mengalahkan bisikan jin tersebut,” tulis Nawawi dalam syarah Shahih Muslim.
Lantas, bagaimana cara menanggulangi godaan jin qarin? Islam memberikan sejumlah amalan yang dapat menjadi tameng spiritual, seperti memperbanyak dzikir, membaca surah Al-Falaq dan An-Nas, memperbanyak istighfar, serta konsisten dalam menjaga salat lima waktu. Membaca ayat kursi sebelum tidur juga dianjurkan untuk perlindungan diri dari gangguan gaib.
Meski tak tampak oleh mata, kehadiran jin qarin bukan hal yang perlu ditakuti. Islam memandang keberadaannya sebagai bentuk ujian untuk menguatkan iman manusia. Selama seseorang terus menjaga hubungannya dengan Allah dan menempuh jalan ketaatan, maka godaan jin qarin bisa diredam.
Fenomena jin qarin ini menjadi pengingat bahwa perjuangan manusia bukan hanya dengan dunia lahir, tapi juga dengan bisikan-bisikan tak kasat mata. Iman, ilmu, dan keteguhan hati menjadi kunci utama untuk tetap berada di jalan yang benar.