Ilustrasi foto menerima rezeki,takdir dan kematian
Terasmuslim.com - Dalam perjalanan hidup, manusia sering diuji oleh kesulitan maupun keberhasilan. Di saat segalanya terjadi di luar kendali, Islam mengajarkan untuk menyadari kelemahan diri di hadapan Allah ﷻ. Dalam Surah Al-Insan ayat 2, Allah berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.” Ayat ini menegaskan bahwa manusia sejatinya lemah, dan kekuatan sejati hanya milik Allah semata.
Rasulullah ﷺ juga bersabda: “Orang kuat bukanlah yang menang dalam bergulat, tetapi orang kuat adalah yang mampu menahan amarahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menegaskan bahwa kekuatan bukan terletak pada fisik atau kedudukan, melainkan pada kemampuan mengendalikan diri, terutama saat diuji oleh perasaan, kesedihan, atau kemarahan. Kesadaran akan kelemahan diri membawa seseorang untuk lebih bergantung kepada Allah dan menjauhkan diri dari kesombongan.
Ketika manusia menyadari keterbatasannya, ia akan lebih mudah menerima takdir dengan ikhlas. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 286 disebutkan: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” Artinya, setiap ujian pasti disertai kekuatan untuk menghadapinya. Dengan menyadari bahwa segalanya berada dalam kendali Allah, hati akan menjadi tenang dan jiwa terbimbing menuju kesabaran.