• KEISLAMAN

Larangan di Bulan Muharram yang Perlu Diketahui Umat Muslim

Vaza Diva Fadhillah Akbar | Rabu, 25/06/2025
Larangan di Bulan Muharram yang Perlu Diketahui Umat Muslim Ilustrasi - larangan yang wajib diketahui oleh Muslim ketika memasuki bulan Muharram (Foto: Ist)

Jakarta, Terasmuslim.com - Bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah memiliki keistimewaan tersendiri dalam ajaran Islam. Ia termasuk ke dalam al-asyhur al-hurum—empat bulan suci yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Dalam bulan ini, umat Islam dianjurkan memperbanyak amal kebaikan, menjauhi maksiat, dan menjaga diri dari segala bentuk permusuhan.

Namun, di tengah banyaknya anjuran beramal, tak jarang masyarakat masih belum memahami bahwa ada pula larangan-larangan khusus yang berlaku di bulan Muharram.

Larangan ini bukanlah mitos atau kepercayaan warisan budaya semata, melainkan bagian dari prinsip syariat Islam yang menekankan penghormatan terhadap waktu-waktu yang dianggap suci.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur`an:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ... مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ
“Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah adalah dua belas bulan... di antaranya ada empat bulan haram. Maka janganlah kamu menganiaya diri kalian dalam bulan-bulan itu.”
(QS. At-Taubah: 36)

1. Larangan Berbuat Zalim

Larangan pertama yang dijelaskan secara eksplisit dalam Al-Qur’an adalah larangan untuk berbuat zalim pada diri sendiri maupun kepada orang lain. Zalim mencakup berbagai bentuk dosa, mulai dari meninggalkan kewajiban, berbuat aniaya, hingga bermaksiat kepada Allah SWT. Dalam konteks bulan haram, kezaliman ini diperberat karena dilakukan dalam waktu yang dimuliakan.

2. Larangan Memulai atau Membalas Permusuhan

Di antara keunikan bulan haram seperti Muharram adalah adanya larangan untuk memulai peperangan atau permusuhan. Bahkan dalam sejarah Islam, umat diperintahkan untuk menahan diri selama bulan-bulan ini kecuali jika diserang lebih dahulu. Hal ini menanamkan pesan damai dan ajaran untuk mengedepankan perdamaian di atas konflik.

3. Larangan Menyakiti Sesama dan Memutus Silaturahmi

Bulan Muharram seharusnya menjadi momen introspeksi dan membangun hubungan yang lebih baik dengan sesama. Maka, menyakiti hati orang lain, memutus tali persaudaraan, atau menyebarkan fitnah termasuk dalam larangan yang harus dijauhi. Rasulullah SAW bersabda:

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus tali silaturahmi.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

4. Larangan Mempercayai Mitos dan Takhayul

Beberapa masyarakat masih menganggap bulan Muharram sebagai bulan sial, sehingga mereka menunda acara penting seperti pernikahan atau bepergian jauh. Padahal dalam Islam, tidak ada hari atau bulan yang sial. Keyakinan seperti ini dilarang karena termasuk bentuk thiyarah (merasa sial karena waktu tertentu), yang bertentangan dengan tauhid.

Rasulullah SAW bersabda:

لَا طِيَرَةَ
“Tidak ada kesialan (yang disebabkan oleh makhluk atau waktu tertentu).”
(HR. Bukhari)

5. Larangan Mengabaikan Keutamaan Muharram

Salah satu bentuk kerugian besar adalah ketika seorang Muslim menyia-nyiakan keutamaan bulan Muharram. Padahal, bulan ini memiliki pahala besar bagi mereka yang berpuasa sunnah, terutama pada hari Tasu’a dan Asyura. Rasulullah SAW bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
“Puasa paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Muharram.”
(HR. Muslim)