• SOSOK

Malaikat Israfil, Sang Peniup Sangkakala di Hari Kiamat

Vaza Diva Fadhillah Akbar | Minggu, 12/10/2025
Malaikat Israfil, Sang Peniup Sangkakala di Hari Kiamat Ilustrasi - Salah satu tanda utama datangnya kiamat adalah tiupan sangkakala oleh malaikat yang bernama Israfil (Foto: Ist)

Jakarta, Terasmuslim.com - Dalam ajaran Islam, hari kiamat digambarkan sebagai peristiwa besar yang akan mengguncang seluruh alam semesta. Tidak ada satu pun makhluk yang akan luput dari kedahsyatan hari itu.

Salah satu tanda utama datangnya kiamat adalah tiupan sangkakala oleh malaikat yang bernama Israfil, peristiwa yang menandai berakhirnya kehidupan dunia dan dimulainya kehidupan akhirat.

Malaikat Israfil termasuk salah satu dari empat malaikat utama dalam Islam, bersama Jibril, Mikail, dan Malikul Maut. Tugas utamanya adalah meniup sangkakala (terompet besar) sebagai tanda dimulainya kiamat.

Para ulama menjelaskan bahwa Israfil sudah bersiap sejak awal penciptaan langit dan bumi, memegang sangkakala di mulutnya, menanti perintah langsung dari Allah SWT untuk meniupnya.

Hal ini disebutkan dalam berbagai riwayat hadis, salah satunya dari Abu Sa’id Al-Khudri RA, Rasulullah SAW bersabda:

كَيْفَ أَنْعَمُ وَصَاحِبُ الْقَرْنِ قَدِ الْتَقَمَ الْقَرْنَ، وَحَنَى جَبْهَتَهُ، وَأَصْغَى سَمْعَهُ، يَنْتَظِرُ مَتَى يُؤْمَرُ أَنْ يَنْفُخَ فَيَنْفُخُ
“Bagaimana aku bisa merasa tenang, sedangkan malaikat pemegang sangkakala telah menempelkan mulutnya ke sangkakala, menundukkan kepalanya, dan menunggu kapan diperintahkan untuk meniupkannya?” (HR. Tirmidzi)

Hadis ini menggambarkan bahwa Israfil senantiasa dalam posisi siaga, menunjukkan betapa dekatnya kemungkinan terjadinya kiamat — meski waktunya hanya Allah yang mengetahui.

Menurut para ulama tafsir dan ahli hadis, tiupan sangkakala akan terjadi sebanyak dua kali. Tiupan pertama disebut nafkhatus sha‘q, yaitu tiupan yang menyebabkan seluruh makhluk di langit dan bumi mati seketika. Allah SWT berfirman dalam Surah Az-Zumar ayat 68:

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah semua yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah.”

Kemudian, setelah jarak waktu yang hanya Allah ketahui, Israfil akan meniup sangkakala untuk kedua kalinya, disebut nafkhatus ba‘ts — tiupan kebangkitan.

Pada saat itu, seluruh manusia akan dibangkitkan dari kuburnya dan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk dihisab amal perbuatannya.

Allah SWT berfirman dalam Surah Yasin ayat 51:

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ الْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ
“Dan ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kubur menuju kepada Tuhan mereka.”

Para ulama tafsir menafsirkan bahwa tiupan sangkakala tidak sekadar peristiwa kosmik, tetapi juga simbol dari kebangkitan kesadaran manusia tentang kefanaan hidup.

Tiupan pertama menghancurkan seluruh tatanan dunia, meluruhkan keangkuhan manusia, dan menghapus segala kekuasaan. Tiupan kedua menjadi penanda bahwa kehidupan abadi telah dimulai, di mana setiap jiwa akan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dalam tafsir kontekstual, peristiwa ini mengingatkan manusia bahwa segala kemajuan teknologi, kekuatan politik, atau kekayaan tidak akan berarti di hadapan kehendak Allah SWT. Hanya amal saleh dan ketakwaan yang akan menjadi penyelamat.

Bagi umat Islam, memahami peran malaikat Israfil dan tiupan sangkakala seharusnya menumbuhkan kesadaran spiritual. Bahwa dunia hanyalah tempat singgah sementara, dan setiap detik mendekatkan manusia pada akhir kehidupan.

Ulama menegaskan, keyakinan terhadap datangnya kiamat bukan untuk menimbulkan ketakutan, melainkan untuk mendorong manusia agar hidup lebih bertanggung jawab, adil, dan berbuat kebaikan sebelum datang hari di mana semua akan dibangkitkan.

Rasulullah SAW mengingatkan dalam hadis riwayat Muslim:

“Kiamat tidak akan terjadi sebelum matahari terbit dari barat, dan ketika ia terbit maka semua manusia beriman. Namun iman mereka tidak lagi berguna jika sebelumnya tidak beriman.”

Dengan memahami peran malaikat Israfil dan dahsyatnya tiupan sangkakala, umat Islam diingatkan untuk memperkuat iman, memperbanyak amal, dan mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang kekal setelah dunia berakhir.