Ilustrasi Allah SWT memberikan mujizat kepada nabi dan rasul
Terasmuslim.com - Tafakur atau perenungan mendalam merupakan salah satu amalan hati yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ia berarti menggunakan akal untuk merenungi ciptaan Allah, memahami tanda-tanda kebesaran-Nya, dan mengambil pelajaran dari segala peristiwa di alam semesta. Allah ﷻ berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 190–191:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, dan berbaring, serta mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia.”
Ayat ini menunjukkan bahwa tafakur adalah bagian dari zikir, yang menumbuhkan kesadaran akan keagungan dan hikmah Allah di balik segala sesuatu.
Rasulullah ﷺ juga menyinggung keutamaan tafakur dalam sabdanya: “Berpikir satu jam lebih baik daripada ibadah setahun.” (HR. Baihaqi). Hadis ini menggambarkan betapa berharga merenungi makna kehidupan dan tanda-tanda kebesaran Allah dibanding sekadar ibadah tanpa pemahaman. Tafakur menuntun hati menuju keikhlasan, syukur, dan rasa takut kepada Allah karena menyadari betapa kecilnya manusia di hadapan kebesaran-Nya.
Melalui tafakur, seorang Muslim tidak hanya memahami ajaran agama secara lahiriah, tetapi juga menyelami maknanya secara mendalam. Ia belajar untuk melihat kehidupan dengan pandangan iman bahwa setiap nikmat, ujian, dan kejadian memiliki maksud ilahi. Dengan demikian, tafakur bukan sekadar berpikir, tetapi juga jalan untuk memperkuat keyakinan dan memperhalus hati.